Mulai tahun 2019, pola penerimaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) berdasarkan nilai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).
Berdasarkan nilai UTBK-lah peluang lolos atau gagal masuk PTN menjadi dasar
hitungan persaingan.
Seringkali
ada pertanyaan dari Sahabat Masterprima seperti
ini :
"Kak, habis mengerjakan
soal try out nilainya puluhan setelah dilaporkan kok jadi ratusan"
"Kak, jawaban benar
saya lebih banyak dari pada teman saya tetapi setelah dapat laporan nilai kok
nilai saya lebih kecil dibandingkan teman saya"
Untuk menjawab kebingungan tersebut pada kesempatan kali ini, Kakak akan
berbagi informasi kepada Sahabat
Masterprima untuk bisa memahami sistem penilaian pada UTBK.
UTBK
Menggunakan Sistem Penilaian Respon Butir (Item Response Theory = IRT)
Pada
UTBK 2021, LTMPT diprediksi masih akan menggunakan system IRT seperti pada
tahun 2019 dan 2020. Nilai UTBK tidak hanya dihitung berdasarkan soal
yang dijawab benar dan salah saja. Dengan kata lain, penilaian dengan
skema jawaban benar bernilai +4 poin, salah bernilai -1 poin, dan tidak dijawab
bernilai 0 poin tidak
berlaku lagi.
Sistem IRT memperhitungkan karekteristik
setiap butir soal. Setiap soal mempunyai bobot poin yang berbeda. Soal dengan
tingkat kesulitan tinggi memiliki sensitivitas untuk membedakan kemampuan
setiap peserta. Soal dengan karakteristik seperti ini memiliki bobot poin yang
lebih besar daripada soal dengan tingkat kesulitan rendah.
Soal banyak dijawab salah semua peserta = soal sulit = poin tinggi
Soal banyak dijawab benar semua peserta = soal mudah = poin rendah
Tahapan Penghitungan Nilai UTBK dengan Sistem
IRT
Pertama, setiap jawaban benar
akan memperoleh nilai 1 poin. Sedangkan untuk jawaban salah atau dikosongkan
akan bernilai 0 poin.
Kedua, system IRT mulai diterapkan, Setiap
butir soal yang benar akan dianalisis karakteristiknya. Salah satu cara
analisisnya adalah dengan membandingkan tingkat kesulitan setiap butir soal
dengan soal yang lain.
Ketiga, nilai UTBK setiap
peserta dihitung berdasar analisis karakteristik soal. Soal yang relatif sulit
akan menghasilkan bobot nilai yang lebih tinggi dibandingkan soal yang lain.
KESIMPULAN SISTEM IRT PADA UTBK:
Semakin banyak peserta yang menjawab benar pada suatu soal maka bobot nilai
soal tersebut semakin kecil. Sebaliknya, semakin banyak salah pada suatu soal
maka bobot nilai soal tersebut semakin besar.
Dua
siswa menjawab benar dengan jumlah yang sama, bisa jadi akan mempunyai
nilai yang berbeda jika soal yang dijawab benar adalah soal yang berbeda.
Karena tiap soal mempunyai bobot nilai yang berbeda.
Penilaian Tes Potensi Skolastik pada UTBK
2021
Nilai pada UTBK
2021 diprediksi hanya diperoleh dari Tes Potensi Skolastik (TPS) saja seperti
pada UTBK 2020 karena kondisi pandemi Covid-19, baik pada kelompok Saintek
maupun Soshum. Masing-masing peserta akan menghadapi Tes Potensi Skolastik yang
terdiri atas :
(1)
Kemampuan Penalaran Umum
(2)
Kemampuan Kuantitatif
(3)
Pengetahuan dan Pemahaman Umum
(4)
Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis
Petakan Potensimu dengan Try Out Diagnostik
Masterprima
Untuk
mengetahui potensimu, minimal nilai try out diagnostik UTBK bisa dibandingkan
dengan mengacu pada rekapitulasi nilai UTBK tahun 2019. Karena
rekapitulasi nilai UTBK 2020 belum dikeluarkan secara resmi oleh LTMPT.
Berikut rekapitulasi nilai UTBK 2019 yang bisa sahabat Masterprima jadikan acuan.
Bagaimana Peluang Lulus SBMPTN
Sahabat
Masterprima
harus punya target nilai UTBK agar memperbesar lolos SBMPTN. Semakin
difavoritkan kampus dan jurusan yang dibidik, semakin tinggi pula nilai UTBK
yang harus didapatkan.
Nah sekarang lihat nilai Try
Out Diagnostik UTBK-mu selama ini. Apakah kira-kira Sahabat
Masterprima pantas lolos SBMPTN pada kampus dan jurusan yang dicita-citakan?
Salam
Juara MASTERPRIMA